Pekanbaru - PLN Cabang Pekanbaru menepati janjinya. Rabu (21/9/2011) tepatnya pukul 00:00 WIB seluruh listrik penerangan jalan umum (PJU) diputus. Sontak dini hari kota Pekanbaru gelap gulita.
Malang nian nasib ibukota Provinsi Riau yang dijuluki bumi kaya akan minyak di Indonesia. Kota andalan masyarakat Riau itu, kini tak lagi bisa indah di malam hari. Karena semua lampu penerangan telah diputus arusnya oleh PLN Cabang Pekanbaru.
Ini hanya karena kebijakan mantan Walikota Pekanbaru, Herman Abdullah yang menunggak rekening PJU selama setahun. Total hutang yang ditinggalkan Herman Abdullah yang habis masa jabatannya Juli 2011 lalu senilai Rp 35 miliar. Pemkot Pekanbaru nunggak pemakaian rekening listrik sejak September tahun lalu.
Pantauan di lapangan, jalan protokol Sudirman yang menjadi andalan keindahan kota pada malam hari, kini tampak seperti kota mati. Di jalan pusat pemerintahan kantor Walikota Pekanbaru dan Kantor Gubernur Riau itu kini malam hari tanpa penerangan lampu jalan.
Di Jalan Sudirman ini, biasa malam hari masyarakat sudah biasa memandang lampu hias yang warna warni. Ada lampu hias yang tergantung di rerimbunan pohon di tengah medium pembatasan jalan, kini sudah padam. Air mancur sekaligus lampu penerangannya yang letaknya di depan Kantor Walikota Pekanbaru pun turut padam. Airnya tak lagi bisa mancur membasahi patung ikan sebagai ikon kota kebanggaan "Bumi Bertuah" julukan Pekanbaru.
Begitu juga lampu penerangan di Jl Diponegoro dan Gajah Mada sebagai pusat perumahan Muspida Riau. Disana ada rumah dinas Gubernur Riau, Rusli Zainal, rumah dinas Kejati Riau, rumah dinas Kapolda Riau. Kini seluruh lampu jalan di sekitar rumah pejabat penting itu turut serta padam.
"Seumur hidup saya, baru kali ini ada kabar pemerintah kota nggak bayar listrik sampai setahun lamanya. Dan malam ini (dinihari-red) seluruh lampu jalan mati, kota Pekanbaru gelap dan tak semarak lagi," keluh Pak Ujang (50) pedagang kaki lima yang berjualan di tepi jalan Sudirman di kawasan Tangkerang, Pekanbaru.
Tidak hanya pak Ujang kecewa atas sikap Pemkot Pekanbaru yang nunggak rekening listrik itu. Warga pada umumnya juga merasa aneh bila pemerintah sendiri tak bayar listrik sampai setahun lamanya.
"Kita saban bulan dikenakan pajak penerangan lampu jalan. Tapi kok bisa dana pajak kita tidak disetorkan Pemkot ke PLN. Kita kecewa, ternyata Pemkot tidak bisa jadi panutan warganya soal kepatuhan bayar rekening listrik," ungkap Dairul (35) warga Panam, Pekanbaru.
Data PLN Cabang Pekanbaru, di ibukota Riau, ada 200 ribu lebih pelanggan PLN. Dari jumlah itu, pajak penerangan jalan (PPJ) dapat diraih Rp 3,6 miliar setiap bulannya. Dana PPJ yang dibayarkan masyarakat saat membayar rekening listrik, setiap bulan diserahkan PLN ke Pemkot Pekanbaru. Aneh bin ajaib dana pajak itu tidak dibayarkan ke rekening listrik PJU.
Sementara itu, Manager PLN Pekanbaru, Ilham Santoso yang dikonfirmasi detikcom, dinihari membenarkan pihaknya telah memutus listrik PJU tersebut.
"Sesuai dengan aturan yang ada dan janji kita,tepat pukul 00:00 WIB tadi seluruh PJU kita padamkan. Ini karena Pemkot belum bersedia melunasi tunggakan listriknya," kata Ilham.
"Jika tidak ada niat untuk mencicilnya, listrik PJU tetap kita putus. Sebab, seuai aturan hal itu berlaku pada seluruh pelanggan PLN tanpa terkecuali," kata Ilham.
wah.. memalukan banget ne pemerintah kota pekanbaru.. kan dampak negatifnya sangat besar bila penerangan jalan dimalam hari di padamkan.. bayangkan aja entar ada pak PLN yang sedang pulang dari kantor atau cari makan dimalam hari trus karena gelap seorang pembalap liar menabrak nya hingga berakhir lah mereka berdua di rumah sakit.. okelah pak PLN keputusanmu TOP B.G.T .. yang disalahkan nanti pemerintah atau PLN yach.. hahaha..
sumber : http://www.detiknews.com/read/2011/09/21/041251/1726884/10/nunggak-listrik-pln-padamkan-lampu-jalan-di-pekanbaru?nhl
Tidak ada komentar:
Posting Komentar