kista adalah penyakit yang biasanya bersarang pada indung telur wanita. Kedokteran sendiri belum bisa memastikan asal penyebab penyakit kista ini, namun diprediksi kista muncul akibat kembalinya darah menstruasi dan menempel dimana saja termasuk dinding indung telur. Oleh karena itu tak heran jika keberadaan penyakit ini akan susah terdeteksi pada awal perkembangannya.
Ciri-ciri kista biasanya rasa sakit yang sangat ketika seorang wanita sedang mengalami menstruasi, yang lebih parahnya penderita bisa sampai pingsan karena menahan sakit yang luar biasa ini. Kista sendiri terdiri dari 2 macam, ada yang berupa cairan ada juga gumpalan, akibat dari kista selain sakit yang sangat ketika menstruasi adalah susah memiliki keturunan. Kalau sudah divonis tidak bisa memiliki keturunan gak kebayang dech gimana rasanya!
Mitos yang beredar kista bisa jadi akibat dari asupan makanan yang kurang sehat dan mengendap yang akhirnya menjadi kista. Solusi yang harus diambil ketika wanita merasa gejala sakit seperti diatas dan sudah di vonis mengidap kista adalah operasi, bisa dicoba juga dengan terapi, tapi apapun cara yang kamu ambil hindari stress karena bisa memperburuk keadaan. Oleh karena itu sebisa mungkin agar dapat mengontrol emosi dengan baik dengan membiasakan diri menerapkan pola sifat sabar-yah agar terhindar (atau setidaknya meminimalisir) dari serangan stress jika di dalam tubuh kita di diapsnosis ada kista.
elagi masih muda ubahlah kebiasaan kamu jangan makan sembarangan, makan buah-buahan, minum air putih yang banyak dan berolahraga secara teratur. Mencegah lebih baik daripada mengobati kan ? Oleh karena itu mulai sekarang jangan lupa yah agar senantiasa membiasakan diri untuk selalu hidup sehat dan teratur, karena kita tahu betul bahwa sehat itu sangatlah mahal kan?
Definisi kista
Kista berarti kantung yang berisi cairan. Kista ovarium (atau kista indung telur) berarti kantung berisi cairan, normalnya berukuran kecil, yang terletak di indung telur (ovarium).
Tipe Kista Normal
Kista Fungsional
Ini merupakan jenis kista ovarium yang paling banyak ditemukan. Kista ini berasal dari sel telur dan korpus luteum, terjadi bersamaan dengan siklus menstruasi yang normal.
Kista fungsional akan tumbuh setiap bulan dan akan pecah pada masa subur, untuk melepaskan sel telur yang pada waktunya siap dibuahi oleh sperma. Setelah pecah, kista fungsional akan menjadi kista folikuler dan akan hilang saat menstruasi.
Kista fungsional terdiri dari: kista folikel dan kista korpus luteum. Keduanya tidak mengganggu, tidak menimbulkan gejala dan dapat menghilang sendiri dalam waktu 6-8 minggu.
Tipe Kista Abnormal
Maksud kata "abnormal" disini adalah tidak normal, tidak umum, atau tidak biasanya (ada, timbul, muncul, atau terjadi). Semua tipe atau bentuk kista -selain kista fungsional- adalah kista abnormal, misalnya:
1. Cystadenoma
Merupakan kista yang berasal dari bagian luar sel indung telur. Biasanya bersifat jinak, namun dapat membesar dan dapat menimbulkan nyeri.
2. Kista coklat (endometrioma)
Merupakan endometrium yang tidak pada tempatnya. Disebut kista coklat karena berisi timbunan darah yang berwarna coklat kehitaman.
3. Kista dermoid
Merupakan kista yang yang berisi berbagai jenis bagian tubuh seperti kulit, kuku, rambut, gigi dan lemak. Kista ini dapat ditemukan di kedua bagian indung telur. Biasanya berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala.
4. Kista endometriosis
Merupakan kista yang terjadi karena ada bagian endometrium yang berada di luar rahim. Kista ini berkembang bersamaan dengan tumbuhnya lapisan endometrium setiap bulan sehingga menimbulkan nyeri hebat, terutama saat menstruasi dan infertilitas.
5. Kista hemorrhage
Merupakan kista fungsional yang disertai perdarahan sehingga menimbulkan nyeri di salah satu sisi perut bagian bawah.
6. Kista lutein
Merupakan kista yang sering terjadi saat kehamilan. Beberapa tipe kista lutein antara lain:
a. Kista granulosa lutein
Merupakan kista yang terjadi di dalam korpus luteum ovarium yang fungsional. Kista yang timbul pada permulaan kehamilan ini dapat membesar akibat dari penimbunan darah yang berlebihan saat menstruasi dan bukan akibat dari tumor. Diameternya yang mencapai 5-6 cm menyebabkan rasa tidak enak di daerah panggul. Jika pecah, akan terjadi perdarahan di rongga perut.
Pada wanita yang tidak hamil, kista ini menyebabkan menstruasi terlambat, diikuti perdarahan yang tidak teratur.
b. Kista theca lutein
Merupakan kista yang berisi cairan bening dan berwarna seperti jerami. Timbulnya kista ini berkaitan dengan tumor ovarium dan terapi hormon.
7. Kista polikistik ovarium
Merupakan kista yang terjadi karena kista tidak dapat pecah dan melepaskan sel telur secara kontinyu. Biasanya terjadi setiap bulan. Ovarium akan membesar karena bertumpuknya kista ini. Untuk kista polikistik ovarium yang menetap (persisten), operasi harus dilakukan untuk mengangkat kista tersebut agar tidak menimbulkan gangguan dan rasa sakit.
Kista ovarium ada yang bersifat jinak dan ganas (kanker). Biasanya kista yang berukuran kecil bersifat jinak. Kista ovarium sering ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan rutin.
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis kista ovarium antara lain:
1. Sering tanpa gejala.
2. Nyeri saat menstruasi.
3. Nyeri di perut bagian bawah.
4. Nyeri pada saat berhubungan badan.
5. Nyeri pada punggung terkadang menjalar sampai ke kaki.
6. Terkadang disertai nyeri saat buang air kecil dan/atau buang air besar.
7. Siklus menstruasi tidak teratur; bisa juga jumlah darah yang keluar banyak.
Adapun manifestasi klinis kanker ovarium antara lain:
1. Perubahan menstruasi.
2. Rasa sakit atau sensasi nyeri saat bersenggama (dyspareunia).
3. Gangguan pencernaan yang menetap, seperti: kembung, mual.
4. Perubahan kebiasaan buang air besar, contoh: sukar buang air besar (= sembelit, konstipasi, obstipasi)
5. Perubahan berkemih, misalnya: sering kencing.
6. Perut membesar, salah satu cirinya adalah celana terasa sesak.
7. Kehilangan selera makan atau rasa cepat kenyang (perut terasa penuh).
8. Rasa mudah capek atau rasa selalu kurang tenaga.
9. Rasa nyeri pada (tulang) punggung bawah (Low back pain).
Penegakan Diagnosis
Diagnosis kista ovarium ditegakkan melalui pemeriksaan dengan ultrasonografi atau USG (abdomen atau transvaginal), kolposkopi screening, dan pemeriksaan darah (tumor marker atau petanda tumor).
Pemeriksaan Laboratorium
Di dalam praktek, jika diperlukan dokter kandungan akan menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan sekret (yang meliputi: Trichomonas, Candida/jamur, bakteri batang, bakteri kokus, epitel, lekosit, eritrosit, epitel, dan pH) dan hematologi, misalnya: Hb (Hemoglobin).
Penatalaksanaan
1. Observasi
Jika kista tidak menimbulkan gejala, maka cukup dimonitor (dipantau) selama 1-2 bulan, karena kista fungsional akan menghilang dengan sendirinya setelah satu atau dua siklus haid. Tindakan ini diambil jika tidak curiga ganas (kanker).
2. Operasi
Jika kista membesar, maka dilakukan tindakan pembedahan, yakni dilakukan pengambilan kista dengan tindakan laparoskopi atau laparotomi. Biasanya untuk laparoskopi Anda diperbolehkan pulang pada hari ke-3 atau ke-4, sedangkan untuk laparotomi Anda diperbolehkan pulang pada hari ke-8 atau ke-9.
3. Terapi Herbal
Berikut ini beberapa contoh resep/ramuan tumbuhan obat untuk mengatasi kista ovarium menurut Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma:
a. 60 gram temu putih segar + 15 gram sambiloto kering atau 30 gram yang segar, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum dua kali sehari, setiap kali minum 150 cc.
b. 30 gram daun dewa segar + 50 gram temu mangga + 5 gram daging buah mahkota dewa kering, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
c. 60 gram benalu yang hidup di pohon teh + 30 gram rumput mutiara atau rumput lidah ular kembang putih, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
Catatan: rumput lidah ular kembang putih kering dapat dibeli di toko obat tionghoa dengan nama bai hua she she cao. Untuk perebusan gunakanlah periuk tanah, panci enamel, atau panci kaca. Pilihlah salah satu resep di atas, minumlah secara teratur, dan tetap berkonsultasi ke dokter untuk memantau/ mengevaluasi hasil terapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar