Minggu lalu, Yahoo! SHE menggelar polling tentang hubungan beda agama. Sekitar 6000 pembaca telah berpartisipasi dalam polling dan sebagian di antaranya juga menyuarakan pendapat mereka tentang isu ini, dan berikut tujuh jawaban terbaik menurut Yahoo! SHE.
1. Vietha, Sidoarjo Jawa Timur
Saya termasuk yang menjalani hubungan beda agama. sudah 3 tahun saya dan pacar saya menjalananinya hingga detik ini masih bersama. sebelumnya memang belum terfikir ada niat untuk serius untuk melangkah ke arah yang lebih jauh. namun lama kelamaan rasa cinta itu tumbuh menjadi semakin dalam, dan kemudian ada rasa untuk takut kehilangan. memang bukan hal mudah menjalani suatu hubungan dengan sebuah perbedaan, apalagi hal ini menyangkut sebuah keyakinan. saya pernah membicarakan hal ini dengan pacar, bagaimana kelanjutan dari hubungan ini. namun terlalu sedih jika mendiskusikannya, karena saya tahu, tidak ada jalan keluar bagi hubungan seperti ini kecuali jika salah satu pihak mau mengalah.namun antara saya dan dia, kami sama sama bertahan pada keyakinan masing-masing dan tidak pernah ada niat utuk memaksa salah satu pihak untuk berganti keyakinan. selama kami pacaran memang pasti ada saat dimana kami bertengkar, namun sepanjang perjalanan saya, hingga detik ini pun, ketika bertengkar saya dan pacar tidak pernah menyangkutkan masalah agama yang berbeda, karena kami tahu, bahwa salah satu kunci kami masih terus bersama hingga sekarang adalah "saling menghormati". karena perbedaan itu ada bukan untuk disalahkan, bukan untuk dibenci namun karena berbeda itulah, kami saling menjaga, saling menyayangi, dan yang penting saling menghormati satu dengan yang lain.
2. Shevryn Priscilla, DKI Jakarta
Pacaran beda agama itu menurut saya tidak baik.. Memang semua agama mengajarkan yang baik, tapi perbedaannya ada pada bagaimana kita menjalani agama itu.. Contoh sederhananya ketika saya memiliki pasangan beda agama, saya Kristen dan dia Budha. Kami memiliki cara pandang terhadap sesuatu yang berbeda. Saya pikir agama itu memang menjadi landasan berpikir dan bertindak kita. Sekalipun pasangan saya katolik, saya juga bingung dengan beribadah di hari Minggu, karena cara ibadah nya juga berbada bukan?! Jadi, alangkah baiknya pasangan itu seiman karena seharusnya memiliki landasan yang sama.
3. Only Tia, DI Yogyakarta
Saya sudah pernah berhubungan berbeda agama, saya sangat menyukai lelaki itu karena dia sangat memahami dan menyayangi saya,namun selama berhubungan kami tidak pernah membicarakan tentang perbedaan agama kami, dan kami selalu menjauhi topik trsbt krna kami tidak mau membuat buruk perasaan satu sama lain. Namun hal tsb ternyata merupakan bom waktu bagi hub kami. Suatu hari kami harus berpisah karena tidak ada satu dari kami yang mau mengorbankan agamanya. Saya sangat menyesali pilihan saya yang menghabiskan sebagian besar waktu dlm hidup saya untuk dya yg akhirnya tdk menjadi suami saya karena pagar yang sangat besar berdiri kokoh di hadapan kami, yaitu perbedaan agama. Saya tidak mau mengulangi kesalahan yang sama.
4. Devis Mora, Kupang
perbedaan yah, itu emang agak sulit (umumnya), soalnya saya sedang menjalanin hubungan dengan perbedaan. namun mau bagaimana lagi ? perbedaan di ciptakan agar dunia ini terasa lebih indah.
yang pasti ,cinta di ciptakan bukan oleh manusia begitu juga dengan perbedaan.
knp ? Perbedaan tuhan yang menciptakan namun manusia yang merusak
begitu juga dengan Cinta :D
5. Sulfa Fariana, DKI Jakarta
agama atau kepercayaan itu adalah masalah hati yang tidak dapat dipaksakan, menurut saya jika hubunganny masih sebatas pacaran, tidak menjadi masalah karena itu bukan termasuk larangan agama tetapi ketika hubungan tersebut ingin diabdikan dengan komitmen pernikahan, belum bisa karena setiap agama memiliki peraturan masing-masing dan sebenarnya dalam agama-agama sendiri ada larangan menikah dengan beda agama, kecuali dengan jalan pindah agama , kita tidak bisa mengaggap bahwa semua agama sama dan memiliki aturan sama, pernikahan tidak hanya sebatas kita hidup bersama orang yang kita cintai tapi disini ada Hukum-hukum Tuhan yang harus kita patuhi, pendapat saya ini bukan berarti saya menolak perbedaan , perbedaan adalah anugerah indah Tuhan yang tidak bisa kita pungkiri karena dengan perbedaan kita saling mengenal dan saling melengkapi, tetapi kita juga harus bisa menmpatkan perbedaan pada tempatnya krena itu adalah wujud komitmen kita sebgai hamba Tuhan.
6. Yuri, DKI Jakarta
Hubungan beda agama, saya rasa ini harus dipikirkan lebih matang karena kalau kita hanya istilahnya pacaran mungkin untuk anak remaja zaman sekarang ok-ok saja karena mereka baru tahap percobaan tapi kalau untuk kejenjang pernikahan hendaknya kita berpikir ulang karena kita menikah bukan hanya dengan pasangan kita tapi dengan seluruh anggota keluarga dan kerabat pasangan kita. Bila suatu saat terjadi permasalahan keluarga akan sangat sulit untuk menyatukan ide karena dari awal sudah berbeda prinsip visi & misi. Terutama bila sudah memiliki anak akan sulit untuk mengarahkan pegangan hidupnya (agama).Bila kita seorang muslimah (wanita) maka diharamkan menikah beda agama karena itu dianggap zinah tapi kalau yang muslim laki-laki mendapatkan pasangan non muslim masih diperbolehkan dengan persyaratan dia dapat menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dalam keluarganya. Hendaklah kita harus bijaksana dalam memutuskan karena "CINTA" saja belum cukup untuk menjalin suatu hubungan.
7. Dwi, DKI Jakarta
Pernah..berbicra tntng perbedaan agama sangat sensitif,tp pd wkt mnjlnkannya banyak sekali pembelajaran tntang toleransi yg amat tinggi,saling menghormati perbedaan di antara kita n keluarga,bnyk perbedaan dlm khidupn sehari2 yg tdk semua org dpt merasakannya,tp da aj suatu mslh yg timbul dr kt nya masing2 krn suatu perbedaan yg sulit kt ambil solusinya,mslh bnyk yg timbul dr keluarga kt yg tdk setuju,akhirnya kt hrs memilih salah satu pilihn untuk perpish..demi kebaikan bersama.
Saya termasuk yang menjalani hubungan beda agama. sudah 3 tahun saya dan pacar saya menjalananinya hingga detik ini masih bersama. sebelumnya memang belum terfikir ada niat untuk serius untuk melangkah ke arah yang lebih jauh. namun lama kelamaan rasa cinta itu tumbuh menjadi semakin dalam, dan kemudian ada rasa untuk takut kehilangan. memang bukan hal mudah menjalani suatu hubungan dengan sebuah perbedaan, apalagi hal ini menyangkut sebuah keyakinan. saya pernah membicarakan hal ini dengan pacar, bagaimana kelanjutan dari hubungan ini. namun terlalu sedih jika mendiskusikannya, karena saya tahu, tidak ada jalan keluar bagi hubungan seperti ini kecuali jika salah satu pihak mau mengalah.namun antara saya dan dia, kami sama sama bertahan pada keyakinan masing-masing dan tidak pernah ada niat utuk memaksa salah satu pihak untuk berganti keyakinan. selama kami pacaran memang pasti ada saat dimana kami bertengkar, namun sepanjang perjalanan saya, hingga detik ini pun, ketika bertengkar saya dan pacar tidak pernah menyangkutkan masalah agama yang berbeda, karena kami tahu, bahwa salah satu kunci kami masih terus bersama hingga sekarang adalah "saling menghormati". karena perbedaan itu ada bukan untuk disalahkan, bukan untuk dibenci namun karena berbeda itulah, kami saling menjaga, saling menyayangi, dan yang penting saling menghormati satu dengan yang lain.
2. Shevryn Priscilla, DKI Jakarta
Pacaran beda agama itu menurut saya tidak baik.. Memang semua agama mengajarkan yang baik, tapi perbedaannya ada pada bagaimana kita menjalani agama itu.. Contoh sederhananya ketika saya memiliki pasangan beda agama, saya Kristen dan dia Budha. Kami memiliki cara pandang terhadap sesuatu yang berbeda. Saya pikir agama itu memang menjadi landasan berpikir dan bertindak kita. Sekalipun pasangan saya katolik, saya juga bingung dengan beribadah di hari Minggu, karena cara ibadah nya juga berbada bukan?! Jadi, alangkah baiknya pasangan itu seiman karena seharusnya memiliki landasan yang sama.
3. Only Tia, DI Yogyakarta
Saya sudah pernah berhubungan berbeda agama, saya sangat menyukai lelaki itu karena dia sangat memahami dan menyayangi saya,namun selama berhubungan kami tidak pernah membicarakan tentang perbedaan agama kami, dan kami selalu menjauhi topik trsbt krna kami tidak mau membuat buruk perasaan satu sama lain. Namun hal tsb ternyata merupakan bom waktu bagi hub kami. Suatu hari kami harus berpisah karena tidak ada satu dari kami yang mau mengorbankan agamanya. Saya sangat menyesali pilihan saya yang menghabiskan sebagian besar waktu dlm hidup saya untuk dya yg akhirnya tdk menjadi suami saya karena pagar yang sangat besar berdiri kokoh di hadapan kami, yaitu perbedaan agama. Saya tidak mau mengulangi kesalahan yang sama.
4. Devis Mora, Kupang
perbedaan yah, itu emang agak sulit (umumnya), soalnya saya sedang menjalanin hubungan dengan perbedaan. namun mau bagaimana lagi ? perbedaan di ciptakan agar dunia ini terasa lebih indah.
yang pasti ,cinta di ciptakan bukan oleh manusia begitu juga dengan perbedaan.
knp ? Perbedaan tuhan yang menciptakan namun manusia yang merusak
begitu juga dengan Cinta :D
5. Sulfa Fariana, DKI Jakarta
agama atau kepercayaan itu adalah masalah hati yang tidak dapat dipaksakan, menurut saya jika hubunganny masih sebatas pacaran, tidak menjadi masalah karena itu bukan termasuk larangan agama tetapi ketika hubungan tersebut ingin diabdikan dengan komitmen pernikahan, belum bisa karena setiap agama memiliki peraturan masing-masing dan sebenarnya dalam agama-agama sendiri ada larangan menikah dengan beda agama, kecuali dengan jalan pindah agama , kita tidak bisa mengaggap bahwa semua agama sama dan memiliki aturan sama, pernikahan tidak hanya sebatas kita hidup bersama orang yang kita cintai tapi disini ada Hukum-hukum Tuhan yang harus kita patuhi, pendapat saya ini bukan berarti saya menolak perbedaan , perbedaan adalah anugerah indah Tuhan yang tidak bisa kita pungkiri karena dengan perbedaan kita saling mengenal dan saling melengkapi, tetapi kita juga harus bisa menmpatkan perbedaan pada tempatnya krena itu adalah wujud komitmen kita sebgai hamba Tuhan.
6. Yuri, DKI Jakarta
Hubungan beda agama, saya rasa ini harus dipikirkan lebih matang karena kalau kita hanya istilahnya pacaran mungkin untuk anak remaja zaman sekarang ok-ok saja karena mereka baru tahap percobaan tapi kalau untuk kejenjang pernikahan hendaknya kita berpikir ulang karena kita menikah bukan hanya dengan pasangan kita tapi dengan seluruh anggota keluarga dan kerabat pasangan kita. Bila suatu saat terjadi permasalahan keluarga akan sangat sulit untuk menyatukan ide karena dari awal sudah berbeda prinsip visi & misi. Terutama bila sudah memiliki anak akan sulit untuk mengarahkan pegangan hidupnya (agama).Bila kita seorang muslimah (wanita) maka diharamkan menikah beda agama karena itu dianggap zinah tapi kalau yang muslim laki-laki mendapatkan pasangan non muslim masih diperbolehkan dengan persyaratan dia dapat menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dalam keluarganya. Hendaklah kita harus bijaksana dalam memutuskan karena "CINTA" saja belum cukup untuk menjalin suatu hubungan.
7. Dwi, DKI Jakarta
Pernah..berbicra tntng perbedaan agama sangat sensitif,tp pd wkt mnjlnkannya banyak sekali pembelajaran tntang toleransi yg amat tinggi,saling menghormati perbedaan di antara kita n keluarga,bnyk perbedaan dlm khidupn sehari2 yg tdk semua org dpt merasakannya,tp da aj suatu mslh yg timbul dr kt nya masing2 krn suatu perbedaan yg sulit kt ambil solusinya,mslh bnyk yg timbul dr keluarga kt yg tdk setuju,akhirnya kt hrs memilih salah satu pilihn untuk perpish..demi kebaikan bersama.
0 comments on 7 Jawaban Terbaik di Polling "Hubungan Beda Agama" :
Post a Comment and Don't Spam!