Ilmuwan Spanyol Buat Jubah Anti-Magnetik

 

Ilustrasi Anti-magnetik (sumber : Google)

BARCELONA - Tim peneliti asal Spanyol mengklaim telah merancang sebuah teknologi yang disebut jubah anti-magnetik. Jubah ini berfungsi untuk melindungi pasien operasi dari alat yang mengandung medan magnet.

Fisikawan dan insinyur dari University Autonoma de Barcelona (UAB) yang merancang jubah tersebut, mengatakan semua bahan yang digunakan merupakan bahan-bahan praktis dan menggunakan teknologi yang memang sudah tersedia sebelumnya.

Para ilmuwan UAB percaya bahwa mereka dapat menciptakan perangkat dengan menggunakan lapisan dalam dari bahan superkonduktor, kemudian menggunakan sepuluh lapisan meta-material untuk menyelesaikan desain jubah tersebut. Penelitian ini sudah dipublikasikan dalam New Journal of Physics mengenai superkonduktor dan bahan-bahan magnetik isotropik.

Para peneliti juga yakin bahwa jubah anti-magnetik memiliki aplikasi yang bermanfaat, terutama di bidang kedokteran. Mereka mengatakan ketika melakukan scan MRI kepada pasien dengan menggunakan alat pacu jantung, biasanya medan magnet yang ada pada MRI bisa berinteraksi dengan perangkat jantung, sehingga bisa menyebabkan kerusakan pada kedua mesin dan dapat merugikan pasien. Demikian seperti dikutip Red Orbit, Senin (26/9/2011).

Dengan menggunakan jubah anti-magnetik, maka kekhawatiran yang disebutkan di atas bisa dicegah dengan bertindak sebagai perisai pelindung terhadap medan magnet dari MRI.

Namun menurut profesor Alvar Sachez, penulis makalah ini, tidak semua memiliki dampak yang baik.

"Ide-ide dan aplikasi penting dari perangkat ini sangat jauh dari jangkauan. Perangkat ini dapat digunakan untuk mengurangi benda-benda magnetik yang sifatnya merupakan benda terlarang, yang dapat memberikan ancaman terhadap sistem keamanan," kata Sanchez dalam sebuah pernyataan.

"Dengan alasan tersebut, penelitian ini bisa diperhitungkan oleh pejabat keamanan dalam rangka untuk merancang sistem deteksi dan protokol baru yang lebih aman," tambahnya.

Sachez menyatakan para anggota tim UAB percaya dan berharap bahwa beberapa laboratorium bisa memulai membangun sebuah jubah anti-magnet segera. Dari dua komponen, superkonduktor yang tersedia, misalnya dalam bentuk silinder dan titik kunci akan membuat lapisan magnetik dengan sifat yang diinginkan. Ini mungkin membuat sedikit pekerjaan tambahan, tetapi pada prinsipnya semua bahan sudah tersedia.

John Pendry, seorang ahli dari Imperial College London dan salah satu penemu jubah tembus pandang yang mampu menyembunyikan objek dari cahaya, suara dan gelombang air mengatakan teknologi yang dibuat UAB akan mengembangkan penggunaan jubah berteknologi ke arah yang lebih maju.

sumber